DATA GURU DAN STAFF

Berita


Kelabba Madja: Jangan Renggut Keperawananku !

Kelabba Madja : Jangan Renggut "Keperawananku" !
Oleh : Yonathan Wellmau, S.Pd.
Matahari sore seolah mempertegas keindahan Kelabba Madja yang mempesona. Keunikannya benar-benar membuat takjub orang yang memandangnya. Tak seperti bukit lainnya, perbukitan Kelabba Madja memiliki warna yang sedikit lain dari bukit biasanya. Nampak aneh seperti bukan berasal dari dunia. Memang benar bahwa garis-garis warnanya seolah merupakan hasil cat warna. Jangan salah, warna indah Kelabba Madja merupakan fenomena alam lukisan Tuhan. Kelabba Madja punya surat cinta dan keunikannya sendiri. Masyarakat setempat (Sabu Raijua)  percaya Kelabba Maja merupakan singgasana para Dewa. Ada tiga batu besar yang diyakini sebagai tempat pemujaan untuk para Dewa.

Sabar dulu ya teman-teman. ceritanya belum tuntas. Tak hanya sebagai destinasi wisata yang menarik, Kelabba Madja menjadi tempat sakral oleh masyarakat Pulau Sabu Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sesuai dengan namanya, Kelabba diartikan sebagai tanah abu, sedangkan Madja berarti dewa. Batu besar yang menjulang setinggi meter inilah yang dipercaya sebagai singgasana para dewa.


Terlihat unik, formasi batuan yang menjulang ini di atasnya terdapat batu besar. Tampak pilar-pilar batu berwarna merah muda dengan puncak berbentuk mirip jamur berwarna merah tua. Seolah batu ini ditempatkan oleh manusia dengan sengaja. Namun sebaliknya, batu besar dan pilar batu setinggi 3 meter ini terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Saking keramatnya, para pengunjung tidak diperkenankan untuk memanjat bukit batu tersebut. Masyarakat setempat punya pantangan sendiri selama berada di Kelabba Maja. Pengunjung disarankan hanya menikmatinya dari bawah maupun sisi bukit Kelabba Madja. Selain tidak diperkenankan mendaki bukit singgasana dewa, ada pantangan lain bagi pengunjung saat berada di Kelabba Madja. Mereka tidak diperkenankan untuk berkata kotor. Selain itu, para pengunjung harus bersikap baik, dipakainya selendang tenun Sabu yang dipercaya menjadi penjaga dari gangguan roh jahat.

Setiap bulan Juli, masyarakat tertentu rutin melakukan tradisi penyembelihan hewan (babi) atau yang biasa disebut dengan "wawi Madja"  yang bertujuan agar tempat tersebut diberikan keamanan dan kesuburan. Kelabba Maja memiliki tebing siluet indah berwarna  merah marun, pink, coklat, dan kelabu itu. Kelabba Maja juga memiliki ciri khas tebing berbentuk tabung dengan kombinasi warna merah kebiruan.

Lokasinya sangat tersembunyi. Bak seorang gadis yang menjadi sorotan setiap mata yang memandang. Kelabba Madja terkadang "dinodai" oleh tangan tangan yang tidak bertanggung jawab karena lupa memilih sampah sisa-sisa snack kecil hasil bawaan pengunjung.  Seperti halnya sulitnya seorang pria mengejar pujaan hatinya, Sangat sulit pula bagi pengunjung mencapai lokasi tersebut tanpa pemandu dari warga Sabu Raijua. Perjalanan dari pusat kota Seba menuju ke Kelabba Maja ditempuh sekitar 1,5-2 jam.

Kelabba Madja itu Pesona, Kelabba Madja itu Anugerah

Mari kunjungi Lukisan Tuhan ini di Selatan Sabu Raijua !