DATA GURU DAN STAFF

Berita


Guru SMA Negeri 1 Sabu Tengah Ikuti Penyusunan Modul Pembelajaran Muatan Lokal Tingkat Dikmen Sabu Raijua

Sabu Timur, 11 Juni 2025 – Lima guru perwakilan dari SMA Negeri 1 Sabu Tengah turut ambil bagian dalam kegiatan Penyusunan Modul Pembelajaran Muatan Lokal (Mulok) tingkat pendidikan menengah se-Kabupaten Sabu Raijua yang diselenggarakan di SMA Negeri 1 Sabu Timur pada tanggal 10–11 Juni 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh para guru mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) dari jenjang SMA, SMK, dan SLB se-Kabupaten Sabu Raijua. Hadir pula para kepala sekolah serta Koordinator Pengawas (Korwas) SMA/SMK/SLB Kabupaten Sabu Raijua.

SMA Negeri 1 Sabu Tengah mengutus lima orang untuk mengikuti kegiatan ini, yaitu:

Rahel R.E Nomseo, S.Pd (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum),

Melki Gustaf Leo Ere, S.Pd.,Gr (Ketua Kombel Cerdas),

Theresia T. Hati, S.E (Guru Ekonomi),

Vebiliana Ria, S.Pd (Guru PKWU),

Suryani M.A Udju, S.Pd (Guru PKWU).

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Koordinator Pengawas Kabupaten Sabu Raijua, Yermias Henuk, S.Pi, yang juga menjadi pemateri pertama. Dalam arahannya, beliau memaparkan Peraturan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur tentang pelaksanaan mata pelajaran muatan lokal pada jenjang pendidikan menengah.

Pada kesempatan itu, beliau juga menyampaikan harapannya:

> “Saya berharap agar setiap peserta memperoleh pemahaman dan pengetahuan yang sama, lalu dapat meneruskannya ke sekolah masing-masing serta mengimplementasikan pembelajaran muatan lokal dengan baik sesuai potensi daerah masing-masing,” ujar Yermias Henuk dalam sambutan pembukaan.

Materi kedua disampaikan oleh Gabriel Kueain, S.Pd., Gr yang membawakan topik “Pengembangan Muatan Lokal”. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya pemetaan potensi lokal sebagai dasar dalam merancang pembelajaran kontekstual yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan budaya setempat. Peserta juga dibimbing menyusun modul ajar yang sistematis dan aplikatif sesuai dengan struktur Kurikulum Merdeka.

Materi ketiga oleh Jhon Bangngu, S.Pd., Gr, berfokus pada penyusunan modul yang bernuansa budaya lokal dan bentuk muatan lokal, serta pentingnya kolaborasi antarguru untuk menciptakan pembelajaran mulok yang menarik, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa.

Kegiatan ini menjadi langkah awal yang penting dalam penguatan implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya dalam pelestarian dan pengembangan kearifan lokal Sabu Raijua. Melalui penyusunan modul muatan lokal, diharapkan peserta didik dapat lebih mengenal, mencintai, dan mempraktikkan nilai-nilai budaya daerah dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan semangat kolaboratif dan antusiasme tinggi dari seluruh peserta, diharapkan hasil kegiatan ini mampu memperkuat pembelajaran muatan lokal di sekolah masing-masing dan menjadi bagian integral dalam membangun karakter siswa yang berakar pada budaya sendiri.